URBAN DESIGN GUIDELINES (UDGL)
08.53
A. Urban Design Guide
Lines Pengaturan Aktivitas
NO.
|
KOMPONEN
PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Tempat pemancingan
|
Luas penggunaan lahan untuk pemancingan adalah 1256 m². Tempat
pemancingan ini akan dibangun di darat dengan ketinggian bangunan adalah 1
lantai.
Terdapat 16 tempat pemancingan di tengah sungai yang bisa diisi maksimal 9 orang dalam satu tempat, dengan jarak antar orang adalah 1 m. |
Ikan yang berada di tempat pemancingan adalah ikan nila dan ikan
gurami.
|
2
|
Museum Mangrove
|
Luas penggunaan lahan untuk museum mangrove adalah 1000 m².
Museum mangrove ini akan dibangun di darat dengan ketinggian bangunan 1
lantai.
Museum ini akan berisi segala pengetahuan tentang mangrove, baik manfaat mangrove hingga cara perawatan mangrove. |
Museum ini akan dikunjungi oleh pengunjung sebelum masuk ke Mangrove
Wood Track agar pengunjung memahami dan mengenal tanaman mangrove
terlebih dahulu.
|
3
|
Restoran Apung
|
Luas penggunaan lahan untuk restoran apung adalah 3750 m² dengan
ketinggian bangunan 1 lantai. Restoran apung ini akan dibangun di atas pantai
untuk mendapatkan kesan yang unik serta pengunjung dapat menikmati
pemandangan laut lepas.
|
Restoran ini memiliki perahu yang akan menjual segala makanan
kecil atau appetizer di atas air.
|
4
|
Hutan Mangrove
|
Luas penggunaan lahan untuk hutan mangrove adalah 48.460 m² yang
akan ber sebagai pencegah abrasi di pantai Tirang.
|
Jenis mangrove yang ada adalah Avicennia dan Rhizopora.
|
5
|
Mangrove Education Center
|
Luas penggunaan lahan untuk mangrove education center adalah
7.028 m² yang akan menjadi kawasan nonterbangun karena akan dibuat untuk
wisatawan untuk belajar menanam mangrove.
|
Bibit mangrove yang akan ditanam adalah Avicennia dan Rhizopora.
|
B. Urban Design Guide
Lines Pola Tata Massa Bangunan
NO.
|
KOMPONEN
PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Bentuk bangunan
|
Bentuk bangunan dengan lebih banyak model minimalis dan modern
dengan ketinggian maksimal 8 lantai.
|
Bentuk bangunan yang ada di lokasi perancangan cenderung
horizontal dan lebih menekankan ke ruang terbuka yang mendukung konsep
Edupark.
|
2
|
Koefisien Dasar Bangunan
|
KDB yang ada di lokasi perancangan adalah 80%.
|
KDB kawasan perancangan adalah 25% karena konsep Edupark yang
akan dikembangkan tidak membutuhkan banyak kawasan terbangun.
|
3
|
Ketinggian Bangunan
|
Berdasarkan perhitungan maka ketinggian bangunan yang diijinkan
adalah 8 m atau ± 2 lantai.
|
Bangunan yang akan dibangun paling tinggi adalah pos penjaga
pantai setinggi 8 m dan bangunan sisanya hanya akan dibangun 1 lantai.
|
C. Urban Design Guide
Lines Traffic System Management
NO.
|
KOMPONEN
PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Pola Jalan
|
Pola jalan yang direncanakan dalam kawasan perancangan adalah
linier. Lebar jalan lingkungan untuk masuk ke kawasan Tugurejo Tirang Edupark
direncanakan sebesar 6 meter.
|
Jalan lingkungan yang direncanakan merupakan jalan dengan dua
jalur tanpa adanya pembatas untuk pemisahan jalur. Jenis perkerasan untuk
jalan lingkungan yang direncanakan adalah aspal.
|
2
|
Sirkulasi
|
Sirkulasi pada kawasan perancangan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
sirkulasi kendaraan bermotor dan sirkulasi manusia atau pejalan kaki.
Sirkulasi kendaraan bermotor dibatasi hanya kendaraan seperti mobil, motor,
dan bus. Kendaraan berat tidak diperkenankan memasuki kawasan untuk
mengurangi polusi udara dalam mendukung terciptanya kawasan rekreasi yang
nyaman.
Kendaraan yang menuju ke kawasan Tugurejo Tirang Edupark disediakan parkir komunal. Sirkulasi manusia atau pejalan kaki, telah disediakan pedestrian ways yang lebar dan nyaman. |
Ruang sirkulasi pejalan kaki dan ruang sirkulasi kendaraan
diberi barrier berupa ruang hijau sebagai peneduh
sehingga meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Tempat parkir diperkenankan
untuk setiap kendaraan pengunjung Tugurejo Tirang Edupark.
|
3
|
Parkir
|
Parkir yang direncanakan terletak dekat gerbang masuk. Parkir
digunakan untuk menampung sepeda motor, mobil, dan bus. Pola parkir yang
digunakan adalah 90 derajat untuk motor & mobil serta duri ikan untuk
bus. Untuk parkir dibedakan antara parkir pengunjung dan pengelola.
|
Jenis perkerasan untuk parkir yang direncanakan adalah aspal.
Terdapat pohon trembesi di tempat parkir yang berfungsi sebagai peneduh.
|
4
|
Pedestrian ways
|
Pedestrian ways yang direncanakan ada dua yaitu woodtrack dan jalur
wisata. Lebar woodtrack yang direncanakan sebesar 2 meter. Jalur
wisata yang direncanakan sebesar 3
meter.
|
Jenis perkerasan untuk woodtrack yang direncanakan adalah
kayu.
Jenis perkerasan untuk jalur wisata yang direncanakan adalah paving. |
D. Urban Design Guide
Lines Utilitas
NO.
|
KOMPONEN
PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Listrik dan telekomunikasi
|
Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik dan telekomunikasi
mengikuti pola jaringan jalan yaitu di atas tanah.
|
Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik dan telekomunikasi dikelola
oleh PLN.
|
2
|
Air bersih
|
Pemenuhan kebutuhan jaringan air bersih mengikuti pola jaringan
jalan yaitu di bawah.
|
Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik dan telekomunikasi dikelola
oleh PDAM.
|
3
|
Sanitasi
|
Pemenuhan kebutuhan jaringan sanitasi mengikuti pola jaringan
jalan yaitu di bawah tanah.
|
|
4
|
Persampahan
|
Pemenuhan kebutuhan akan sampah, maka akan disediakan tempat
sampah dan TPS di kawasan rancang. Tempat sampah akan disediakan mengikuti
jaringan jalan dan tempat-tempat yang strategis. TPS akan diletakkan dengan
SE.
|
Tempat sampah yang direncanakan akan dibedakan untuk sampah
organik dan non organik. Tempat sampah organik berwarna hijau dan tempat
sampah non organik berwarna biru.
|
5
|
Drainase
|
Pemenuhan kebutuhan jaringan drainase mengikuti pola jaringan
jalan dan menuju ke sungai silandak. Lebar jaringan drainase yang
direncanakan sebesar 0,5 meter.
|
Jenis drainase yang direncanakan adalah drainase tertutup.
|
E. Urban Design Guide
Lines Open Space dan Public Space
NO.
|
KOMPONEN
PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Open space
|
-
Hutan
Mangrove, memiliki fungsi sebagai konservasi dan edukasi mangrove bagi
wisatawan. Hutan Mangrove memiliki luas 48.460 m².
-
Daratan
pantai merupakan tempat dimana wisatawan dapat menikmati rekreasi pantai
dengan bermain air dan pasir pantai yang ada. Daratan pantai memiliki luas
20.000 m².
-
Parkir,
difungsikan sebagai parkir komunal bagi pengunjung dan pengelola yang
didesain dengan dialokasikan sebagai sarana penunjang dalam mewadahi
aktivitas rekreasi.
|
Jalan lingkungan yang direncanakan merupakan jalan dengan dua
jalur tanpa adanya pembatas untuk pemisahan jalur. Jenis perkerasan untuk
jalan lingkungan yang direncanakan adalah aspal.
|
2
|
Public Space
|
-
Zona
Rekreasi , meliputi pengembangan restoran dan tempat pemancingan.
-
Zona
edukasi meliputi hutan mangrove mangrove, wisata edukasi mangrove, dan museum
mangrove.
|
Ruang sirkulasi pejalan kaki dan ruang sirkulasi kendaraan
diberi barrier berupa ruang hijau sebagai peneduh sehingga
meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Tempat parkir diperkenankan untuk
setiap kendaraan pengunjung Tugurejo Tirang Edupark.
|
F. Urban Design Guide
Lines Pengaturan Tata Hijau
NO.
|
KOMPONEN
PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Hutan Mangrove
|
Hutan Mangrove memiliki fungsi sebagai konservasi dan edukasi
mangrove bagi wisatawan. Hutan Mangrove memiliki luas 48.460 m².
|
Hutan Mangrove yang berisi tanaman bakau berjenis Avicennia
dan Rizhopora.
|
2
|
Pohon Kelapa
|
Pohon kelapa memiliki fungsi sebagai estetika pada daratan
pantai selain itu juga berfungsi sebagai sekat atau pembatas antara daratan
pantai dengan trotoar pejalan kaki.
|
Pohon kelapan berjenis Kelapa Hijau (C.Viridis)
Kelapa hijau termasuk golongan kelapa dalam. Memiliki pohon yang besar dan tinggi, serta buah berukuran besar. Tingkat kerapatan tanaman vegetasi tersebut adalah 10 meter |
3
|
Pohon Ketapang
|
Pohon Ketapang memiliki fungsi sebagai peneduh bagi gazebo dan
bangku taman.
|
Jenis pohon ketapang yang di tanam adalah Terminalia catappa.
|
4
|
Pohon Cemara Laut
|
Pohon Cemara laut merupakan
vegetasi yang ditanam di sempadan sungai Silandak. Vegetasi tersebut
berfungsi sebagai pembatas antara trotoar pejalan kaki dengan sungai.
|
Sempadan sungai berisi pohon cemara laut Casuarina
equisetifolia dengan tingkat kerapatan tanaman vegetasi tersebut adalah 3
meter.
|
5
|
Pohon Trembesi
|
- Pohon Trembesi merupakan vegetasi yang ditaman di sepanjang
sempadan jalan. Selain sebagai pembatas jalan juga berfungsi sebagai peneduh
bagi wisatawan.
- Pohon Trembesi merupakan vegetasi yang ditaman di tempat parkir berfungsi sebagai peneduh bagi kendaraan yang diparkir. |
Jenis pohon Trembesi yang ditanam adalah jenis Samanea saman.
Tingkat kerapatan tanaman vegetasi trembesi di sempadan jalan dan tempat
parkir adalah 12 meter.
|
G.
Urban Design Guide
Lines
Pengaturan Street Furniture
NO.
|
KOMPONEN PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Vegetasi/pohon peneduh
|
Jenis vegetasi atau pohon peneduh yang digunakan adalah pohon
dengan tajuk yang lebar dengan kondisi tanah ditutupi dengan rerumputan.
|
Pohon peneduh yang digunakan adalah pohon trembesi yang ditanam
dengan jarak setiap 12 meter dan berselang dengan lampu jalan. Sedangkan
rumput yang digunakan adalah jenis rumput gajah mini.
|
2
|
Lampu Jalan
|
Lampu jalan diletakkan di tepi pedestrian dan diletakkan
berselang dengan pohon peneduh.
|
Lampu jalan diletakkan di tepi pedestrian ways dengan jarak
antar lampu sepanjang 12 meter dan memiliki tinggi 6 meter yang juga lebih
rendah dari pohon peneduh.
|
3
|
Lampu Taman
|
Lampu taman diletakkan di taman yang tertutup dengan rerumputan
atau yang terletak di dekat pusat informasi.
|
Lampu taman memiliki tinggi 2,5 meter dengan desain yang
diselaraskan dengan desain gazebo.
|
4
|
Bangku Taman
|
Desain bangku taman disesuaikan dengan desain gazebo agar
menimbulkan kesan selaras atau berkesinambungan.
|
Ukuran bangku taman yang tersedia adalah 3 x 0,5 meter dengan
tinggi bangku 0,5 meter dan tata letak yang disesuaikan dengan spot yang ada.
Bahan bangku yang digunakan adalah kayu jati dengan kaki dan tangan bangku
dari besi.
|
5
|
Tempat Sampah
|
Tempat sampah diletakkan tersebar di lokasi fasilitas umum dengan
dua jenis tempat sampah di setiap titik penempatannya, yaitu tempat sampah
organik dan anorganik.
|
Tempat sampah diletakkan tersebar di fasilitas umum yang ada
dengan mempertimbangkan lokasi strategis dan terjangkau tanpa ada aturan
penempatan yang khusus.
|
H.
Urban Design Guide
Lines
Pengaturan Prasarana Lingkungan
NO.
|
KOMPONEN PERANCANGAN
|
ATURAN
|
|
PRESCRIPTIVE
|
PERFORMANCE
|
||
1
|
Information
Center
|
Luas penggunaan
lahan untuk Information Center adalah 240 m² yang akan dibangun di darat
dengan ketinggian bangunan 1 lantai.
|
Di dinding information
center akan berisi foto-foto yang berisi informasi lengkap tentang Tirang
Edupark serta beberapa informasi mengenai mangrove.
|
2
|
Gedung Tiket
|
Luas penggunaan
lahan untuk ticketing adalah 48 m² yang akan berada satu kawasan lokal dengan
information center.
|
qa
|
3
|
Gazebo
|
Luas penggunaan
lahan 471 m² dengan satu gazebo seluas 78,5 m² yang akan dibangun di bibir
pantai untuk digunakan tempat beristirahat wisatawan. Gazebo yang akan
disediakan adalah 6 buah yang akan tersebar di bibir pantai tirang.
|
Warna yang
digunakan mencolok dan langsung menghadap ke laut lepas.
|
4
|
Anjungan
|
Anjungan ini akan
dibangun seluas 530,62 m² yang akan dibangun di atas air.
|
Ditengah anjungan
akan ada landmark serta tulisan “Tirang Edupark yang akan menjadi spot foto.
|
5
|
Dermaga Kecil
|
Luas penggunaan
lahan 300 m² dengan luas 1 dermaga kecil adalah 100 m². Dermaga kecil yang
akan dibangun adalah 3 buah yang akan dibangun di darat.
|
Dermaga ini akan
menjadi start dan finish wisata mangrove woodtrack
|
6
|
Kandang Kuda
|
Luas penggunaan
lahan 75 m² dengan jumlah 1 buah yang akan dibangun dibagian barat kawasan.
|
Kandang kuda ini
akan memuat 10 kuda dengan 5 kuda biasa dan 5 kuda poni.
|
7
|
Tempat Penyimpanan
ATV
|
Luas penggunaan
lahan 48 m² dengan jumlah 1 buah yang akan dibangun dibagian barat kawasan.
|
Tempat penyimpanan
ATV ini akan menampung 10 ATV dengan ukuran 2mx1m
|
8
|
Toko Souvenir
|
Luas penggunaan
lahan 45 m² dengan jumlah 1 buah yang akan dibangun di jalan arah pantai dari
information center.
|
Toko ini akan
menjual barang-barang yang berhubungan dengan pantai dan mangrove seperti
sunblock dan juga gantungan kunci bergambar mangrove
|
9
|
Kantor Pengelola
|
Luas penggunaan
lahan 100 m² yang akan menampung 30 pengelola dengan jumlah kantor 1 buah.
|
Kantor berisi untuk
manager dan tour guide.
|
10
|
Klinik
|
Luas penggunaan
lahan 80 m² dengan jumlah 1 buah yang akan dibangun di daratan.
|
Akan berisi satu
dokter jaga untuk keadaan darurat.
|
11
|
Mushola
|
Luas penggunaan
lahan 120 m² dengan jumlah 2 buah sehinga 1 mushola seluas 60 m² yang akan
dibangun ditengah kawasan wisata.
|
Akan dibuat dengan
model minimalis.
|
12
|
Pos Satpam
|
Luas penggunaan
lahan 3 m² dengan jumlah 1 buah yang akan dibangun tepat didekat pintu masuk.
|
Pos satpam juga
akan menjadi pos pengarahan pengunjung untuk menunjukkan tempat parkir.
|
13
|
Pos Penjaga Pantai
|
Luas penggunaan
lahan 9 m² dengan jumlah 1 buah yang akan dibangun ditengah bibir pantai
dengan ketinggian 8 m.
|
Ditaruh sebagai
penyeimbang kawasan sehingga mendapatkan kesan simetri di bibir pantai.
|
14
|
Toilet Umum
|
Luas penggunaan
lahan 80 m² dengan jumlah 20 toilet umum yang akan disatukan sehingga menjadi
3 toilet umum kolektif.
|
Berlokasi di pintu
masuk, dekat pantai dan di dekat pintu keluar mangrove wood track.
|
0 komentar